Pagi yang indah dimulai dari tidur yang pulas. Salah satunya hal yang dapat membuat kita tidur yang pulas ialah tempat tidur dan bantal yang nyaman. Nach, jika salah bantal rasanya tentu tidak membahagiakan ya, Mums?
Michael Breus, PhD., seorang psikiater medis sekalian penulis buku Beauty Sleep, memperjelas keutamaan pilih bantal tidur yang akurat. Menurut dia, bantal bukan hanya mempengaruhi kualitas tidur, tapi juga kualitas istirahat kita.
Salah Bantal, Tidur Tak Nyenyak
Sayangnya, ada banyak yang meremehkan keutamaan pilih bantal yang akurat. Walau sebenarnya, ini untuk mempertahankan kesehatan semua keluarga, terhitung sang Kecil. Andrew Hecht, MD., dokter bedah ortopedi di Mount Sinai Medical Center di New York, Amerika Serikat, mengatakan beberapa efek jelek untuk kesehatan karena salah tentukan bantal, misalnya:
– Jadi memperburuk sakit di kepala.
– Jadi parah ngilu leher.
– Membuat pundak dan lengan mati rasa.
– Hati tidak nyaman.
– Mengakibatkan bersin (terlebih jika bantal bocor sampai kapuk didalamnya keluar).
– Mengakibatkan napas sesak.
Wah, ternyata menjadi seserius itu ya permasalahannya? Namun yang harus diingat, salah bantal bukan jadi pemicu khusus semua permasalahan di atas, tetapi akan jadi parah keadaannya dan tidur jadi tidak pulas.
Ternyata bantal ada juga periode kedaluwarsanya, lho. Bantal yang telah lama menjadi sarang jamur sampai tempat kutu bersemayam, yang bisa isi lebih dari setengah beban bantal lama. Horor, ya?
Banyak pakar kesehatan (khususnya masalah tidur) merekomendasikan supaya kita menukar bantal tiap 12 sampai 18 bulan sekali. Sesudah 2 tahun, bantal yang telah lama seharusnya selekasnya ditukar.
Posisi Tidur Pengaruhi Kualitas Tidur
Tidak hanya masalah bantal, sikap tidur mempengaruhi kualitas istirahat. Kammi Bernard, seorang terapi fisik dari Baylor Health Care Sistem di Dallas, Amerika Serikat, merekomendasikan supaya kita lakukan yang dikatakannya sebagai penjajaran netral. Tujuannya? Janganlah sampai status kepala di atas bantal terlampau tekan atau menarik bahu. Berdasar beberapa sikap tidur umum, berikut anjuran yang bisa dicoba:
- Tidur telentang: Pakai bantal yang tipis untuk menahan leher terlampau menekuk. Bila terlampau menekuk, yang ada leher dan pundak dapat pegal-pegal saat terjaga.
- Tidur menyamping: Tentukan bantal yang tebalnya bisa memberikan jarak pas di antara telinga dengan pundak.
- Tidur tengkurap: Bantal yang paling tipis serta rata bisa saja opsi di sini. Walau kepala tidak memerlukan bantal, sisipkan satu di bawah perut untuk menahan ngilu punggung sisi bawah.
Perhatikan Juga Pilihan Isi Bantal
Banyak pilihan isi bantal, tapi semua bergantung kenyamanan pemilihnya. Misalkan, ada bantal untuk menyokong leher supaya tidak menanggung derita pegal-pegal di tempat itu. Makin padat, makin nyaman badan tersangga. Untuk selengkapnya, berikut beberapa opsi yang ada:
– Memory foam
Isi bantal ini dirancang untuk ikuti badan pemakainya. Sayang, dalam beberapa kasus, tidur dengan bantal jenis ini bisa membuat badan berasa panas. Terkadang bantal ini bisa juga keluarkan berbau kimia yang menusuk, terlebih jika pemakainya banyak berkeringat. Bantal berbahan ini paling bagus untuk menyokong leher karena keras dan kuat. Bantal ini tidak gampang dihinggapi jamur dan tungau.
– Wol atau kapas
Sama seperti bantal isi lateks, bantal berbahan ini pas untuk menyokong leher dan tidak gampang mengundang jamur dan tungau. Jika lebih sukai bantal yang empuk, bahan ini bukanlah opsi yang pas. Bantal ini cukup fleksibel. Selainnya masih lumayan kuat untuk menyokong leher atau beberapa titik badan yang diharapkan, bantal ini berasa halus.
Tambahan: Khusus bayi di bawah umur 2 tahun, seharusnya tidak boleh memakai bantal dahulu. Saat lehernya cukup kuat, baru perkenalkan dia dengan peranan bantal dengan bertahap.
Pilih bantal supaya kualitas tidur terbangun. Bila tidur nyaman, karena itu keluarga akan sehat dan bahagia!