Pernah melihat anak dengan kemahiran bahasa yang bagus? Anak masih kecil tetapi telah sanggup bicara bahasa asing di luar bahasa ibunya. Bahkan juga, Dia telah secara optimis berhubungan langsung dengan peradaban sosialnya seperti keluarga pokok, keluarga besar, sampai rekan-rekan seumuran.
Namun Moms and Dads, kekuatan berbahasa asing atau bahasa ke-2 pada anak bukan hal tiba demikian saja secara instant, lho! Ada beragam rutinitas yang perlu orangtua aplikasikan supaya sanggup memacu anak mempunyai bahasa ke-2 , karena tidak bisa disangkal kekuatan komunikasi sejak awal kali, sanggup menolong kepandaian sampai jaga emosional anak.
Yang harus tahu, semenjak dalam kandungan sebetulnya anak dapat pahami bahasa ibu. Luar biasa sekali, kan? Jadi Mam and Dads perlu memikulgkannya saja.
Pendiri Taman Bacaan Pelangi dan Penulis, disebut jika kekuatan berbahasa anak dalam mengenali bahasa ke-2 atau asing tidak tiba sendirinya. Ada usaha yang perlu dilewati anak sekalian orangtua dalam tumbuhkan semangat berbahasa atau belajar Sang Kecil.
Hal Ini Harus Diperhatikan Saat sebelum Memperkenalkan Bahasa Ke-2 Pada Anak
Mungkin Mam and Dads sangsi mengenai bahasa ke-2 . Ada beragam asumsi, jika anak yang diberikan lebih satu bahasa, bisa memacu tingkat masalah bahasa, lenyapnya bahasa ibu, sampai melahirkan ketidaktahuan.
Hal tersebut pasti bisa jadi terjadi jika memang orangtua kurang bisa pahami kekuatan buah hatinya sendiri. Oleh karenanya, kenali banyak hal yang perlu jadi perhatian dalam memperkenalkan bahasa ke-2 .
- Kenali Bunyi Suara Anak
Sebelum Mam and Dads memberi bahasa ke-2 pada anak karena itu pasti harus sanggup mengenal bunyi suara anak. Sang Kecil yang baru lahir dan berumur di bawah satu tahun sudah pasti belum sanggup ucapkan konsonan kata dengan jelas. Namun walau baru berbentuk bunyi suara, Mam and Dads masih tetap bisa menggairahkannya dengan memberi respon saat Sang Kecil keluarkan bunyi suara.
- Kenalkan Perbendaharaan Kata
Jika nantinya anak telah sanggup bicara sejumlah kata seperti panggil nama Mam and Dads. Pekerjaan Mam and Dads setelah itu memperkenalkan koleksi kata simpel kepadanya. Ini menjadi satu langkah dalam menuntun anak dalam menyusun gaya bahasa yang bagus.
- Pahami Karakteristik dan Mood Anak
Meski Mam and Dads ingin sekali merasakan Sang Kecil aktif dan mahir berbicara bahasa ke-2 , namun harus dimengerti, karakter anak dan mood-nya. Jangan memaksa proses belajar dan komunikasi dengan perlakuan penekanan yang dapat membuat anak stress. Harus dipercaya, jika Sang Kecil sanggup meneliti dan berbicara dengan beberapa bahasa bila didorong dengan tepat.
- Perkuat Bahasa Ibu
Hal penting yang perlu Mam and Dads lihat yang lain saat menggerakkan anak dalam pelajari bahasa ke-2 dengan perkuat bahasa ibu dulu. Yakinkan anak telah betul-betul mapan mengenal kosa kata, pengejaan, dan beragam konsonan bahasa ibu mereka. Umumnya di umur tiga tahun Sang Kecil telah mapan mengurus bahasa ibu, hingga siap dikasih stimulan tambahan bahasa ke-2 .
Lantas kapan waku yang pas dalam mengajari bilingual pada anak? Karena itu jawabnya ialah semenjak lahir atau bayi sampai efektifnya pada umur sepuluh tahun.
Mengapa di saat itu? Karena penelitian menerangkan pada umur itu, anak sedang dalam periode emas yang sanggup dengan maksimal terima materi evaluasi khususnya bahasa. Anak umur bayi sampai sepuluh tahun lebih sanggup tangkap info sampai bisa berkata dekati native.
Sama dalam tumbuh berkembang lain, di sini tidak cuman anak yang belajar, Mam and Dads harus juga membuat bertambah kekuatan komunikasi dan bukan hanya menjejali kosa kata. Kunci lain dalam menuntun anak belajar multi bilingual dengan kerap lakukan praktek, stabil, tidak boleh menyepelekan anak, dan prioritaskan kenyamanan, dan proses ilmiah anak.
Untuk menambah kemahiran Sang Kecil, Mam and Dads dapat memakai paket belajar bahasa dari Kodomo Challenge. Paket bahasa ini ada dalam beragam kelompok yang pas untuk Sang Kecil. Faktor kognitif dan afektif anak akan dirangsang dalam paket ini. Tidak lupa silahkan Mam and Dads ikut memberikan dukungan anak berkembang dan bangun rutinitas baik sejak dini!