Baltasar Klau Nahak Pemuda Inspiratif yang berasal dari ujung timur Indonesia, tepatnya di Sorong Selatan, Papua Barat Daya. Beliau akrab disapa Ka Ball. Tak hanya pegiat literasi, tetapi juga penggerak kesadaran lingkungan melalui berbagai kegiatan yang menggabungkan pendidikan, budaya membaca, dan aksi pelestarian alam.
Di tengah derasnya arus digitalisasi yang sering kali membuat generasi muda lebih suka melihat layar smartphone ketimbang buku sebagai gudangnya ilmu, sosok Baltasar Klau Nahak tampil sebagai figur inspiratif yang menyalakan kembali semangat membaca, menulis, dan mencintai lingkungan.
Melalui berbagai kegiatan inovatif seperti Kelas Literasi Rutin, Literasi Lestari, Lapak Baca Gratis, Book Party, hingga gerakan peduli lingkungan seperti AMJI (Aksi Muda Jaga Iklim), Aksi Bersih, dan Ecoliteracy Camp, Baltasar berhasil membangun ekosistem literasi dan lingkungan yang hidup, inklusif, dan berkelanjutan di tengah masyarakat.
Tak hanya itu Baltasar Klau Nahak juga membawa perubahan lewat perpustakaan keliling Agape di Papua Barat Daya. Anak-anak yang selama ini susah mendapatkan akses membaca buku menjadi mudah. Kepeduliannya akan literasi memang patut menjadi panutan generasi muda untuk saat ini.
Kelas Literasi Rutin, Membangun Fondasi Pengetahuan dan Karakter
Kegiatan Kelas Literasi Rutin yang diinisisasi oleh Baltasar Klau Nahak merupakan salah satu program unggulan yang dirancang untuk menumbuhkan kebiasaan suka membaca dan menulis sejak dini kepada anak-anak maupun Masyarakat pada umumnya. Kelas ini diselenggarakan secara konsisten pada setiap hari minggu, terbuka bagi anak-anak, remaja, hingga masyarakat umum.
Melalui kegiatan Kelas Literasi Rutin ini seluruh peserta diajak bukan hanya membaca buku, namun juga berdiskusi bersama, menulis opini, puisi, hingga membuat karya tulis kreatif. Pendekatan yang digunakan oleh Baltasar sangat humanis—ia tidak memaksa, melainkan menginspirasi agar peserta menemukan kebahagiaan dalam membaca.
Baginya, literasi bukan sekadar kemampuan mengenal huruf dan kata, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, berempati, dan membangun karakter.
“Literasi adalah jalan panjang menuju kemerdekaan berpikir,” ujar Baltasar Klau Nahak dalam salah satu sesi kelasnya.
Literasi Lestari , Menghubungkan Buku dengan Alam
Program Literasi Lestari ini lahir dari kesadaran Baltasar Klau Nahak bahwa literasi dan lingkungan hidup pada dasarnya tidak dapat dipisahkan. Ia percaya, manusia yang gemar membaca akan lebih mudah memahami pentingnya menjaga bumi.
Melalui program ini, kegiatan membaca dan menulis menjadi satu dengan aktivitas yang sangat ramah lingkungan seperti menanam pohon setelah membaca buku bertema ekologi, membuat karya daur ulang dari sampah, membuat pupuk dari dedaunan kering atau menulis esai tentang perubahan iklim.
Program ini tidak hanya mengasah intelektualitas seluruh peserta, tetapi juga menumbuhkan kepekaan terhadap kelestarian alam. Literasi Lestari menjadi simbol harmonisasi antara pikiran, hati, dan bumi.
Lapak Baca Gratis, Membuka Akses untuk Semua Pengunjung

Baltasar Klau Nahak menyadari bahwa tidak semua orang memiliki akses mudah terhadap buku. Dari sinilah muncul gagasan Lapak Baca Gratis, yaitu inisiatif membuka sudut-sudut baca sederhana di ruang publik , mulai dari taman, sekolah, terminal, hingga pasar tradisional.
Melalui lapak ini, siapa pun bisa membaca tanpa harus membayar atau menjadi anggota. Buku-buku yang tersedia berasal dari donasi masyarakat, penerbit lokal, dan hasil inisiatif pengumpulan buku dari komunitas.
Lapak ini telah menjadi ruang perjumpaan sosial, di mana buku menjadi jembatan antar generasi dan lintas profesi. Anak kecil, pedagang, petani, hingga pelajar bisa duduk bersama menikmati bacaan yang menginspirasi.
Book Party, Merayakan Literasi dengan Kegembiraan
Book Party merupakan pesta buku yang dikemas secara kreatif dan menyenangkan. Alih-alih kegiatan yang formal, kegiatan ini justru menghadirkan suasana Santai. Pembacaan puisi, musik akustik, bedah buku, hingga diskusi ringan dengan para penulis lokal.
Tujuan dari Book Party ini sendiri bukan hanya sekedar memperkenalkan buku, tetapi mengubah persepsi bahwa membaca itu membosankan. Dengan melibatkan anak muda, seniman lokal, dan pegiat literasi, acara ini berhasil menjadi magnet sosial yang mempertemukan ide dan energi positif.
AMJI (Aksi Muda Jaga Iklim): Gerakan Anak Muda untuk Bumi
Selain fokus pada literasi Baltasar Klau Nahak juga aktif sekali dalam menggerakkan kepedulian lingkungan melalui AMJI (Aksi Muda Jaga Iklim). Gerakan ini tentu saja mengajak para generasi muda untuk lebih peka terhadap isu perubahan iklim dan mengambil tindakan nyata dalam menjaga bumi.
Melalui AMJI, anak muda dilatih untuk mengidentifikasi masalah lingkungan di sekitar mereka, seperti sampah plastik, penebangan liar, atau krisis air, lalu mencari solusi lokal yang bisa dilakukan bersama.
Kegiatan yang dilakukan antara lain kampanye hijau, pembuatan taman kota, pengelolaan sampah organik, hingga edukasi lingkungan di sekolah.
Aksi Bersih, Menjadi Wujud Nyata Kepedulian terhadap Lingkungan
Sebagai tindak lanjut dari kesadaran ekologi yang dibangun lewat AMJI, Baltasar juga menggagas Aksi Bersih, yaitu kegiatan membersihkan lingkungan sekitar baik di pantai, sungai, taman kota, maupun lingkungan sekolah.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat lintas usia dan profesi. Dengan tagline “Bersih Itu Literasi”, Baltasar ingin menegaskan bahwa kebersihan adalah bagian dari kecerdasan dan budaya.
Aksi ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi juga edukasi yang berkelanjutan. Setelah kegiatan bersih-bersih, peserta biasanya diajak berdiskusi tentang manajemen sampah, ekonomi sirkular, dan gaya hidup minim limbah.
Ecoliteracy Camp, Belajar dari Alam, Untuk Alam
Puncak dari seluruh kegiatan yang dipelopori Baltasar Klau Nahak adalah Ecoliteracy Camp, yaitu perkemahan edukatif yang menggabungkan konsep literasi dan ekologi.
Peserta diajak berkemah di alam terbuka sambil mengikuti berbagai sesi pembelajaran, seperti menulis refleksi alam, membaca puisi di bawah langit malam, mendengarkan dongeng lingkungan, hingga membuat rencana aksi pelestarian lingkungan di komunitas mereka masing-masing.
Ecoliteracy Camp menjadi ruang kontemplatif yang mengajarkan bahwa buku dan alam sama-sama guru kehidupan. Melalui kegiatan ini, banyak anak muda mulai memahami bahwa menjaga alam adalah bentuk literasi paling nyata.

Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024
Melalui Perpustakaan Keliling Agape membuat Baltasar Klau Nahak terpilih sebagai Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2024 dengan kategori pendidikan. Berawal dari keprihatinannya terhadap rendahnya akses baca di kampung-kampung sekitar Sorong.
Ia membawa buku menggunakan motor dan perahu kecil, menyapa anak-anak yang haus akan bacaan. Dari aktivitas sederhana itu lahirlah gerakan besar bernama Agape, sebuah komunitas yang kini menjadi simbol perubahan sosial dan ekologis di Papua Barat Daya.
Gerakan yang dipimpin oleh Baltasar Klau Nahak ini tidak hanya membangkitkan semangat membaca, tetapi juga membangun kesadaran ekologis dan sosial yang kuat. Banyak peserta kegiatan literasi yang kemudian menjadi relawan lingkungan, guru literasi desa, atau penggerak komunitas lokal di wilayahnya masing-masing.
Baltasar Klau Nahak berhasil membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil, asal dilakukan dengan cinta dan konsistensi. Ia adalah contoh nyata bahwa literasi bukan hanya tentang membaca buku, tetapi tentang menciptakan perubahan nyata untuk masyarakat dan bumi.
#APA2025-PLM